Senin, 20 Juni 2016

LAPORAN KAMPANYE ISD


LAPORAN KAMPANYE SOSIAL

KEBIASAAN BURUK MENYEBERANG JALAN SEMBARANGAN










                                          Disusun Oleh :


     NAMA                                 KELAS                                      NPM

Ikhwan Arbianto                               1ID08                                             33415256

Luthfi Hidayati                                   1ID08                                             33415905

Muhammad Andi K                         1ID08                                             34415353

Nabila Honsa                                      1ID08                                             34415883

Reza Dwi Ardianto                            1ID08                                             35415822

 



UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK NDUSTRI

2016





KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya dapat terselesaikannya laporan pelaksanaan kegiatan kampanye tentang Bahayanya Menyebrang Jalan Sembarangan dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah softskill.

       Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini.





Bekasi, 16 Juni 2016





                                                                                                   Penyusun







BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tindakan mausia tidak selamanya benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma ada. Perilaku manusia yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat disebut perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang diekspresikan oleh seseorang atau kelompok masyarakat yang secara sadar atau tidak sadar atau tidak menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Penyimpangan terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang tidak mematuhi norma dan nilai yang sudah baku dimasyarakat.

Salah satu contoh kasus yang menunjukkan adanya perilaku menyimpang dikehidupan masyarakat adalah kebiasaan buruk untuk menyebrang tidak pada tempatnya yang dilakukan pejalan kaki. Jembatan Penyeberngan Orang (JPO) adalah salah satu prasarana bagi pejalan kaki yang penyediannya bertujuan bagi keselamatan pejalan kaki agar aman. Namun kenyataannya menunjukkan bahwa pemanfaatan JPO tersebut kurang efektif dalam memecahkan permasalahan pejalan kaki dalam menyebrang jalan. Hal ini bisa dilihat pada kenyataan bahwa JPO jarang dipakai dan terkadang disalah fungsikan untuk tempat mangkal gelandangan dan sasaran tempat kejahatan. Para pejalan kaki lebih memilih untuk menyebrang langsung kejalan besar yang sebenarnya dapat membahayakan nyawa mereka sendiri dan pengendara yang lewat dijalan tersebut.

Ironisnya lagi yang sering menjadi suatu pemandangan umum, dimana polisi membantu menyeberangkan sekian masyarakat walaupun didekatnya ada jembatan penyeberangan. Hal ini apakah tanda bahwa aparat kepolisian kurang mensosialisasikan penggunaan jembatan penyeberangan. Seyogyanya, aparat kepolisian dengan sabar dan konsisten memaksa masyarakat menyeberang pada tempatnya, kalau perlu dengan hukuman denda tertentu,yang dilaksanakan secara konsisten, adil, tanpa diskriminasi.







Keengganan penyeberang jalan yang tidak menggunakan JPO tersebut yang mendasari kampanye  ini dilakukan untuk menganalisis efektifitas penggunaaan JPO. Selain itu tingkat penggunaan JPO di masyarakat yang masih rendah tersebut menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah satu-satunya variabel yang berpengaruh dalam penggunaan jembatan penyeberangan.

1.2  Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk menganalisis penyalahgunaan jembatan penyeberangan orang (JPO) dan keefektifan penggunaan JPO oleh pejalan kaki serta rekomendasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.3 Sasaran Penulisan

Dari tujuan penulisan laporan maka dapat diketahui sasaran yang tepat untuk mencapai tujuan. Sasaran tersebut adalah:

a. Mengidentifikasi perilaku menyimpang yang terjadi di kehidupan masyarakat.

b. Menentukan wilayah studi yang terdapat perilaku menyimpang oleh masyarakat.

c. Menganalisis perilaku menyimpang oleh masyarakat (sebab akibat)

d. Mengidentifikasi rekomendasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh masyarakat.

  



BAB II

PEMBAHASAN

Sebelum kami melakukan pembuatan laporan ini, kami melakukan observasi di berbagai tempat untuk melihat dimana biasanya banyak orang yang melakukan kebiasaan buruk seperti menyeberang tidak pada tempatnya  dan lokasi tersebut pastinya yang tidak jauh dari JPO agar kita lebih mudah menanyakan alasan dan mewawancarai para penyeberang jalan. Kami memulai proses pembuatan laporan ini dengan melakukan kampanye sosial pada tanggal 2 Mei 2016 kami memilih waktu jam orang pulang kerja dan kami memilih lokasi pertama kami di depan Mall Mega Bekasi, kami memilih tempat itu karena kami sering melihat banyak sekali orang yang berbondong-bondong menyeberang sembarangan. Kami memilih target semua yang menyeberang jalan disana dari orang orang yang baru pulang bekerja hingga anak sms yang menyeberang disana.

Pertama kami meminta izin terlebih dahulu kepada pihak kepolisan setempat dan meminta kepada polisi tentang kampanye yang kita lakukan apakah mereka pro atau kontra dengan kampanye yang kita laksanakan, ternyata polisi sangat mendukung dengan apa yang kita lakukan karena polisi disana mengaku lelah dengan apa yang dilakukan terhadap penyeberang jalan, karena polisi selalu menegur mereka tetapi para penyeberang jalan selalu menghiraukan tersebut dan terus melakukan kebiasaannya tersebut. Polisi juga telah memberikan spanduk yang besar yang berupa selogan dan peringatan agar orang tidak menyeberang sembarangan. Setelah itu kami langsung menanyakan kepada orang orang yang lewat. Kami menanyakan apa alasan mereka mengapa mereka lebih memilih menyeberang jalan sembarangan dibandingkan menyeberang di JPO. Alasan merekapun beraneka ragam mulai dari yang malas jalan menuju jembatan penyeberangan, sedang buru-buru, buang-buang waktu, ikut-ikutan orang yang nyeberang jalan disana dan masih banyak alasan yang lainnya. Dan ada saja orang yang tidak mau kita wawancarai dan langsung pergi meninggalkan kami ketika kami dekati.



Selanjutnya pukul 17.00 WIB, kami melakukan kampanye kami di tempat yang berbeda yaitu di JPO depan Mall Metropolitan kami ingin tahu alasan dari sudut pandang yang berlawanan. Kami menyakan orang orang yang lewat di JPO, dan mereka menilai lebih baik menyeberang di JPO daripada menyeberang sembarangan, walaupun itu sedikit membuang waktu dan lebih sedikit lelah tetapi itu lebih aman.

Kita melanjutkan kampanye kami setelah solat maghrib di bawah JPO depan Mall Metropolitan Bekasi, kami mendapat target yang ingin melewati JPO dan ada juga yang menyeberang sembarangan. Merekapun memiliki alasan yang hampir sama dengan orang orang yang telah kami tanyakan.

Kami Melakukan di lain hari pada tanggal 16 Mei 2016 dan kami memilih lokasi di depan Islamic Center Bekasi. Kami memilih waktu yang sama yaitu pukul 15.00 karena itu waktu dimana orang pulang bekerja. Kami mengambil lokasi di atas jembatan memantau orang-orang yang menyeberang sembarangan dan meminta pendapat kepada orang yang melewati JPO untuk menyeberang jalan. Tidak hanya anak muda, namun orang tua pun berani menyeberang jalan sembarangan bahkan sudah ada yg kira-kira berumur 60 tahun masih berani menyeberang sembarangan. Mereka tidak mau meluangkan sedikit waktunya dan energinya agar kesalamatannya lebih aman. Kami melakukan kampanye hingga pukul 18.00 dan banyak yang mendukun aksi kita tidak hanya orang tua yang mendukung, namun ada juga remaja anak sekolahan yang berpikiran terbuka ikut mendukung aksi kampanye yang kami lakukan







BAB III

PENUTUP



3.1  Kesimpulan



              Menurut hasil kampanye sosial yang telah kami lakukan dan mengambil beberapa sampel dari orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk menyeberang sembarangan dan orang yang telah sadar akan bahaya menyeberang sembarangan. Mereka memiliki alasan yang hampir sama, mengapa mereka menggunakan JPO dan mengapa mereka tidak menggunakan JPO dan lebih memilih menyeberang sembanrangan. Adapun kesimpulan yang kami dapatkan bahwa para pejalan kaki sebagian besar tidak menggunakan dan tidak memanfaatkan jembatan penyeberangan umum karena letak jembatan yang sedikit jauh dari tempat orang itu berada, sehingga pejalan kaki malas untuk jalan kesana. Dan mereka menilai menyeberang menggunkan penyeberangan jembatan umum lebih membuang waktu karena lebih cepat jika menyeberang langsung. Orang-orang tersebut tidak akan berhenti menyeberang sembarangan jika masih ada orang lain yang menyeberang sembarangan. Jadi pada intinya orang-orang hanya ikut-ikutan meniru orang yang berani menyeberang sembarangan. Dan menurut orang-orang yang telah menggunakan JPO untuk menyeberang , mereka menyadari keselamatan lah hal yang utama. Mereka merelakan sedikit waktunya demi mengutamakan keselamatannya.





3.2   Saran-saran

       Berikut merupakan saran kami untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi lagi:

-          Seharusnya pihak kepolisian harus lebih tegas lagi menyikapi kebiasaan buruk tersebut, tidak cukup hanya dengan spanduk dilarang menyeberang

-          Kita harus mulai dari diri kita sendiri untuk tidak menyeberang sembarangan, dengan kita melakukan kebiasaan tersebut. Orang-orang lain akan mencontohnya.

-          Mengingatkan orang lain yang bertindak salah, dan ajak mereka agar tidak melakukan hal tersebut lagi.

Demikian saran-saran yang dapat kami berikan, agar tidak ada lagi orang yang berani menyeberang sembarangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar